Senin, 03 Agustus 2009

DILEMA


Kehidupan adalah sebuah pilihan, tak jarang orang menilai kita dari apa yg kita pilih, walau sebenarnya mereka tak tau bagaimana diri kita sesungguhnya, tapi kita juga tak bisa menyalahkan mereka, walaupun ada pepatah mengatakan ‘jangan menilai buku dari sampulnya’ tapi dalam realitanya orang menilai isi dari sebuah buku, yg pertama mereka lihat adalah bagaimana sampul buku itu di desaign, menarik atau tidak, jika gambar sampul itu menarik pasti orang berpikir bahwa isi dalam buku itu juga menarik, tapi jika sampul itu biasa biasa saja, tak terlihat something special dari buku tersebut, maka orang itu akan berkesimpulan jika buku itu tak layak untuk di baca.

Itu yg sekarang aku alami, di hadapkan pada beberapa pilihan, bisa di bilang pilihan penting untuk masa depan selanjutnya, jalan mana yg harus aku ambil, karna semua pilihan pasti ada efek dan resiko yg harus di terima, jika kamu di wajibkan memilih, apa yg akan kamu pilih.?
  • ·         Pergi mencari harta karun di negri antah brantah yg tak tau keberadaan harta itu berada, namun jika kamu menemukannya, kamu akan jadi kaya 7 turunan, atau 
     
  •         Bersusah payah bertani di ladang, dan menunggu panen yg sedikit lama namun hasilnya pasti

    Itu laa yg harus aku jawab, sebuah pilihan yg sulit, aku ingin mencari harta karun, namun aku takut tak menghasilkan apa apa serta resikonya juga besar, banyak binatang buas di sana dan pasti orang yg menyayangi ku tak mudah untuk mengizinkan aku pergi. Tapi aku juga tak mau, bekerja keras namun hanya menghasilkan sesuatu yg aku anggap kurang walaupun aku pasti bisa mengerjakannya.

    Sebuah tekat yg tak di dukung dengan keadaan, sebuah masalah yg sukar mendapatkan solusinya, serta sebuah pilihan sulit yg megharuskan untuk memilih, tak ada pilihan lain yg di sediakan hanya 2, tak ada 3, 4 apalagi 5 yg mungkin bisa membuat aku memilih pilihan yg paling tepat.
Setelah aku menimbang, memikirkan, dan menghitung semua kemungkinan terbaik, mencoba menentukan pilihan dengan sisi dewasa pemikiran dan mungkin yg terbaik yg harus aku pilih adalah “bertani di ladang dengan kehidupan hijau yg bisa membuat penyegaran pikiran meski aku harus menunggu waktu panen yg lama dan pasti membosankan serta hasil yg pas pasa-an, walaupun panas sang surya menerpa tubuh dan membuat peluh ku terus mengalir namun aku selalu di suguhi teh dingin oleh orang yg menyayangiku dan yg paling aku sayang     J