Indigo adalah
warna nila, biru gelap. Anak indigo adalah anak yang memiliki lapangan aura
berwarna nila. Cara berpikirnya yang khas, pembawaannya yang tua, membuat anak
indigo tampil beda dengan anak sebayanya. Pacaran aura yang dimilikinya membawa
kepada suatu karakteristik perilaku unik. Secara fisik anak indigo sama sekali
tak berbeda dengan anak lainnya.
Lewat bukunya Understanding Your Life Through Color,
Nancy Tappe (1982) membuat klasifikasi manusia berdasarkan warna energi atau
cakra. Cakra adalah pintu-pintu khusus dalam tubuh manusia untuk keluar
masuknya energi. Konon pada tubuh manusia ada 7 cakra, yaitu cakra mahkota ada
di puncak kepala, cakra Ajna di antara dua alis, cakra tenggorokan di
tenggorokan, cakra jantung di tengah dada, cakra pusar ada di pusar, cakra seks
ada pada tulang pelvis, dan cakra dasar ada di tulang ekor.
Anak indigo
memiliki keunggulan pada cakra Ajna (the
third eyes) yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di
otak. Adanya mata ketiga ini membuat anak indigo disebut memiliki indra keenam.
Mereka dianggap memiliki kemampuan menggambarkan masa lalu dan masa datang.
Satu hal yang
penting dan digaris bawahi, yaitu tidak jarang anak indigo salah
diidentifikasi. Mereka sering dianggap sebagai anak LD (Learning Sidability) ataupun anak ADD/HD (Attentian Deficit Disorder/Hyperactivity Disorder). Perbedaannya
adalah ketidakajegan munculnya perilaku yang dikeluhkan. Misalnya pada anak
indigo, mereka menunjukkan keunggulan pemahaman terhadap aturan-aturan sosial
dan penalaran abstrak, tapi tak tampak dalam kesehariannya, baik di sekolah
maupun di rumah.
Ciri-ciri Fisik Anak Indigo
Beberapa
tulisan dan buku yang membahas mengenai anak Indigo hanya mengemukakan
ciri-ciri perilaku dan kejiwaannya saja, dan tidak ada yang secara spesifik
menjelaskan ciri-ciri fisiknya. Apakah ciri-ciri fisik anak Indigo itu, yang
membedakannya dengan anak-anak pada umumnya, memang ada?
Berbicara
mengenai jiwa dan gambaran perubahannya yang muncul pada fisik, pasti sudah
banyak orang yang tahu. Bagaimana emosi, seperti marah, sedih, dan gembira akan
tergambar pada perubahan raut wajah, atau gerakan bahasa tubuh lainnya.
Emosi yang
terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama bisa membuat suatu
perubahan yang menetap pada roman muka dan tampilan fisik lainnya. Orang yang
berkarakter jahat, sebagai contoh, seperti narapidana kambuhan, preman atau
orang yang dalam kehidupannya sehari-hari selalu bergelut dengan dunia
kejahatan, akan tergambarkan pada wajahnya dengan jelas. Begitu juga dengan
orang yang berkarakter baik, seperti orang yang penolong, dermawan, baik hati,
wajahnya akan tampak menyenangkan, teduh dan memberikan ketenangan apabila
dipandang.
Pemahaman
itulah yang digunakan dalam pembuatan karakter tokoh film atau animasi kartun,
di mana seorang penjahat divisualisasikan dengan muka yang bengis, sorot mata
kejam, jarang tersenyum, sedangkan seorang pemuka agama bermuka bersih
bercahaya, seorang penegak hukum dengan wajah tegas, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri fisik sejak lahir, anak-anak hingga dewasa
Anak Indigo
terlahir dengan jiwa yang tua, atau tingkat kedewasaan dini pada usia sangat
muda atau anak-anak. Sebagian anak Indigo bahkan memperlihatkan pertumbuhan
jiwa yang luar biasa sejak usia bayi, seperti kemampuan berpikir analitik dalam
memahami fungsi benda-benda, menilai karakter orang dewasa, mengungkapkan
maksud hatinya kepada orang di sekitarnya, dan lain sebagainya. Pengaruh
perkembangan jiwa yang terlalu cepat itu juga tampak pada pertumbuhan fisik
seperti gigi yang muncul lebih cepat, dan kemampuan motorik seperti berjalan
dan berbicara yang lebih dulu dari bayi pada umumnya.
Karena
kemampuan anak Indigo terletak pada kekuatan jiwanya, maka bentuk fisik secara
spesifik banyak terdapat di bagian kepalanya. Ciri yang khas adalah bentuk
kepala yang sedikit agak lebih besar dari bayi atau anak-anak pada umumnya,
terutama pada bagian lingkar kepala, dan dahi serta pelipis yang lebih lebar.
Kuantitas otak
anak Indigo biasanya lebih besar disebabkan penggunaannya relatif lebih sering
sejak usia dini tadi. Mereka berpikir dan menganalisa setiap apa yang dilihat,
didengar atau dirasakannya.Pelebaran pada lingkar kepala menunjukkan penggunaan
kemampuan telepati, pada kening adalah analitik, sedangkan dahi adalah
visualisasi dan imajinasi citra-citra supranatural.
Bentuk daun
telinga pun mempunyai bentuk yang sedikit lebih keluar dari kepala, memanjang
pada bagian ujung atas, dan agak menekuk ke atas pada bagian cuping bawah.
Lebih kuatnya “insting reptil” merupakan sebab kemunculan ciri binatang yang
tergambar pada bentuk daun telinga ini.
Begitu juga
dengan mata, terutama tatapan mata yang sangat tajam dan dalam, dengan bagian
pupil atau orang-orangan mata yang lebih besar, sehingga tampak hanya tersisa
sedikit ruang untuk warna putih mata. Pandangan mata anak Indigo bertolak
belakang dengan pandangan mata anak autis. Kalau anak autis tidak bisa menatap
mata orang lain, atau tidak bisa berkonsentrasi pada satu titik dalam waktu
yang lama, sedangkan anak Indigo sebaliknya, mereka dengan berani menatap –
sambil menganalisa karakter – orang dewasa di depan mereka, dan tingkat
konsentrasinya terhadap sesuatu sangat tinggi untuk ukuran mereka. Sedangkan
orang-orangan mata yang lebih besar menunjukkan kemampuan melihat makhluk gaib
dan hal-hal yang tersembunyi lainnya dari dimensi-dimensi lain. Selain itu ada
sebagian anak Indigo yang terlahir dengan mata agak sedikit jereng, baik ke
tengah – ke arah hidung – atau ke luar.
Susunan
gigi-geligi mereka biasanya terlihat rapi dan bagus, dan terasa sangat tajam
apabila anda merasakan gigitannya. Pada usia bayi ketika mulai tumbuh satu dua
gigi, mereka cenderung melakukan kegiatan gigit-menggigit yang lebih sering dan
intensif.
Ada semacam tanda aneh yang
mungkin ditemukan pada saat kelahirannya – dan mungkin terbawa sampai usia
beberapa tahun. Tanda itu terdapat di dahi, di antara kedua mata, sedikit agak
di atasnya. Tanda yang pada sebagian anak Indigo terlihat cukup jelas seperti
bekas pukulan yang membekas dalam dengan warna agak gelap samar. Tanda ini
seperti “mata ketiga” yang menampakkan dirinya secara fisik.
Demikianlah
sedikit pengetahuan saya tentang ciri-ciri fisik anak Indigo, yang mungkin bisa
membantu para orang tua dalam mengenali keindigoan pada anak-anak mereka,
terutama untuk anak-anak sejak usia bayi (balita) hingga usia anak-anak.
Ciri-ciri tersebut di atas bisa saja akan bertahan hingga usia dewasa, namun
biasanya akan mengalami penurunan atau peningkatan sesuai perubahan perilaku
dan emosi jiwa. Secara umum, ukuran kepala yang lebih besar, bentuk daun
telinga, dahi dan kening yang lebar, dan tatapan mata akan bertahan hingga usia
dewasa.
Ciri ciri indigo dewasa
1. Mereka pintar
walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas.
2. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu.
3. Selalu ingin tahu kenapa, khususnya jika mereka disuruh melakukan sesuatu.
4. Muak akan pekerjaan yang banyak dan berulang-ulang di sekolah.
5. Pemberontak di sekolah, menolak mengerjakan tugas dll. atau ingin memberontak tapi tidak berani karena ada tekanan dari orang tua.
6. Punya masalah dengan keberadaan, seperti tidak diterima, atau terasing. Biasanya menimbulkan perasaan ingin bunuh diri, tapi tidak benar-benar melakukannnya.
7. Punya masalaha dengan amarah.
8. Tidak nyaman dengan politik karena merasa suara mereka tidak dihitung, dan tidak peduli dengan hasil yang keluar.
9. Frustasi dengan budaya Amerika tradisional.
10. Tidak terima bila hak-hak mereka diambil atau diinjak-injak.
11. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
12. Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual dan kemampuan psikis saat usia muda.
13. Punya beberapa “Role model” Indigo.
14. Punya intuisi yang kuat.
15. Punya sifat atau jalan pikir yang tidak biasa, sulit fokus pada tugas, atau meloncat-loncat di tengah pembicaraan.
16. Pernah mengalami pengalaman spiritual, psikis dll.
17. Sensitif terhadap yg berhubungan dgn listrik.
18. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
19. Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas aga bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
20. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll.
21. Waktu mereka merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia.
2. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu.
3. Selalu ingin tahu kenapa, khususnya jika mereka disuruh melakukan sesuatu.
4. Muak akan pekerjaan yang banyak dan berulang-ulang di sekolah.
5. Pemberontak di sekolah, menolak mengerjakan tugas dll. atau ingin memberontak tapi tidak berani karena ada tekanan dari orang tua.
6. Punya masalah dengan keberadaan, seperti tidak diterima, atau terasing. Biasanya menimbulkan perasaan ingin bunuh diri, tapi tidak benar-benar melakukannnya.
7. Punya masalaha dengan amarah.
8. Tidak nyaman dengan politik karena merasa suara mereka tidak dihitung, dan tidak peduli dengan hasil yang keluar.
9. Frustasi dengan budaya Amerika tradisional.
10. Tidak terima bila hak-hak mereka diambil atau diinjak-injak.
11. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
12. Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual dan kemampuan psikis saat usia muda.
13. Punya beberapa “Role model” Indigo.
14. Punya intuisi yang kuat.
15. Punya sifat atau jalan pikir yang tidak biasa, sulit fokus pada tugas, atau meloncat-loncat di tengah pembicaraan.
16. Pernah mengalami pengalaman spiritual, psikis dll.
17. Sensitif terhadap yg berhubungan dgn listrik.
18. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
19. Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas aga bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
20. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll.
21. Waktu mereka merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia.
Contoh Kasus
Annisa Rania
Putri tergolong anak ajaib. Bocah kelahiran 5 Juli 1999 berusia sembilan tahun
itu menguasai bahasa Inggris, Arab, Korea dan Belanda tanpa belajar secara
formal. Kemampuannya itu datang tiba-tiba.Bahkan dia juga mampu melihat hal-hal
gaib yang tak bisa ditembus penglihatan orang awam. Dia bisa menjangkau masa
depan, menyembuhkan orang sakit dan melatih meditasi orang-orang dewasa.
Bocah itu
berceramah menggunakan bahasa Inggris di depan anggota pengajian padepokan
Toha. Dalam ceramahnya, putri dari anggota TNIAD berpangkat kolonel itu
bercerita soal makna berpuasa. Menurut Annisa, puasa penting bagi semua orang.
Sebab, puasa akan menimbulkan energi cinta. Oleh karena itu, manusia butuh
berpuasa karena dengan berpuasa energi itu akan memuncak.
Dengan energi
itu pula akan tercipta sebuah kedamaian, perhatian kepada keluarga dan perhatian
kepada sesama insan manusia. “Dengan puasa kita bisa membuang energi negatif
dan menumbuhkan energi positif yakni energi cinta,” kata Annisa dalam bahasa
Inggris.
Dalam sesi
tanya jawab, seorang penanya sempat menanyakan kondisi Indonesia yang penuh dengan
bencana. Annisa dengan lantang menjawab, bencana yang menimpa Indonesia masih akan terus
berlanjut. “Saya melihat itu,” katanya. Lalu dia meneruskan, “Saya tidak akan
menceritakan bencana apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sebab kalau saya
ceritakan akan menimbulkan kegelisahan dan pikiran-pikiran buruk dari
orang-orang. Nah pikiran buruk itulah yang justru akan menimbulkan
bencana-bencana baru,” ujar Annisa. Dalam pesannya, bocah ajaib yang bisa
merancang rumah, mengoperasikan komputer, dan menyanyi, itu mengajak semua umat
manusia untuk berdamai.
Sebagai bukti
kemahirannya merancang bangunan, rumah bertingkat empat di Jl Janur Hijau,
Kelapa Gading, Jakarta.
Kelebihan lain dari Annisa adalah mampu menginstal komputer sendiri. Menurut Ny
Yenni, keajaiban Annisa mulai terlihat sekitar medio Oktober 2002 lalu.
Ia melihat
bunga besar yang ada di dekat dinding tembok rumahnya padahal sang ibu tidak
melihat apapun. Hal lainnya, ia tidak menyebut ibu kepada Laksmi melainkan
hanya sebutan biasa saja. “Saya lebih tua dari Yenni (nama ibunya),” kata
Annisa. Menurut Yenni, sang ibu, tidak ada keistimewaan saat Annisa dilahirkan.
Hanya saja, ia terpaksa menjalani operasi caesar karena usianya saat itu 35
tahun.
Menurut
sejumlah pakar, kemampuan Annisa ini digolongkan sebagai anak indigo yaitu
secara fisik masih anak-anak namun batinnya tua (old soul).
Jika selama ini
dia hanya menyebarkan ilmunya itu lewat ceramah-ceramah dan kuliah, Annisa kini
mulai menjangkau lebih banyak orang melalui sebuah buku yang berisi kumpulan
tulisannya. Buku itu berjudul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam.
Malam kemarin,
ditemani ayah-ibunya, Annisa berbagi cerita tentang buku yang diluncurkan di
Jakarta 29 Agustus lalu. “Buku ini berisi kumpulan ceramah dan kuliah saya di berbagai
tempat dan waktu. I just fixed some of them (saya cuma memperbaiki beberapa
saja) sebelum diterbitkan,” tutur Annisa yang tak bisa berbahasa Indonesia.
Perihal bahasa
ini, orangtua Annisa, pasangan dr Arwin SpKj dan Yenni Handojo, beberapa kali
sempat miskomunikasi dengan anaknya itu. “Suatu saat, karena beberapa kali kami
sempat tidak menangkap bahasa Annisa, dengan polos dia berujar ‘kenapa kok
orangtua saya bodoh begini’,” tutur Yenni yang tak pernah tersinggung tapi
justru terhibur dan bersyukur memiliki anak Annisa yang dilahirkannya secara
caesar di Jakarta,
5 Juli 1999.
Meski masih
anak-anak, buku Annisa jelas bukan untuk konsumsi anak-anak. Bahkan, remajapun
belum tentu bisa mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya yang
diterbitkan kelompok penerbit Gramedia itu.
Sebab, isi
pesan-pesan dalam tulisan Annisa memang kelas berat, filosofis, dan mungkin
baru bisa ditangkap oleh orang-orang dewasa atau yang sudah tercerahkan. Dia
membahas, misalnya, tentang misteri kebijaksanaan, kasih, dan keadilan serta
makna puasa.
Semua isi buku
itu berasal dari ‘pesan-pesan alam’ yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa
tiba-tiba di sela-sela pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan
malam. “Kalau sedang mendapat ‘pesan alam’, tangan Annisa biasanya bergerak
mencoret-coretkan ‘pesan alam’ itu atau bibirnya seperti mengucapkan sesuatu,”
kata Yenni.
Kelebihan
Annisa sudah diakui banyak pihak. Wapres Jusuf Kalla pernah mengundangnya,
berbagai universitas terkenal telah memintanya untuk memberi ceramah, dan
sebuah majelis taklim yang beranggotakan orang-orang kelas menengah atas di Jakarta kerap mengundang
Annisa.
Bocah itu juga
memberi pelatihan dan konsultasi pada beberapa kelompok meditasi di Jakarta. Kalau sampai
sekarang Annisa belum bersekolah, bukan bebarti orangtuanya membiarkannya.
“Tapi, ketika sekolah di dalam kelas justru gurunya yang belajar dari Annisa.
Dia kemudian tak mau sekolah,” ucap Yenni.
Kemampuan
berbahasa Inggris Annisa pun diperoleh secara alamiah. Setelah mulai bisa
bicara saat berusia setahun lebih, tiba-tiba Annisa sudah cas cis cus dalam
bahasa Inggris.Keanehan lain, ketika belum lancar bicara, saat diajak menjenguk
neneknya yang sakit, Annisa bilang ‘kembang’ dalam bahasa Inggris. Tak berapa
lama, neneknya meninggal. Kembang tadi tampaknya isyarat kematian.
Saat ditanya
apa cita-citanya, Annisa bilang ingin menjadi pengacara
10 jenis INDIGO
1. Komunikasi dengan
Tuhan:
Kemampuan ini
berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu
komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna
ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber.
Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang
lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.
2. Telepati:
Telepati
adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering
dihubungkan dengan cakra mata ketiga ~ cakra adalah semacam lubang hitam (black
hole) pada jiwa kita ~ yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam
kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga
tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa
ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang
yang datang.
Setiap kali
orang berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang
berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian
diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah
menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan
membaca pikiran dan perasaan (menangkap gelombang) dimiliki hampir semua orang
Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan
berkomunikasi jarak jauh mengirim gelombang hanya dimiliki oleh orang Indigo
tertentu saja.
3. Klervoyans:
Kemampuan
untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti
pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga
memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang
terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang
dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi
juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat
yang tertutup.
4. Prekognision:
Hal ini
berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan
terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan
terjadi sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan
terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan
termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi
diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang
berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di
masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di
masa depan.
Cara pertama
dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada
keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti
dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi
ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah
putaran spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran
gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan
berasal dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang
dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena
sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak
berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam
dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang
terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak
lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti
lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada
prakteknya mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan
konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam)
tertentu gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang
terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui
terlibat pada peristiwa itu.
5. Retrokognision:
Berhubungan
dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud
dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa
lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan
dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang
Indigo karena jarang dipergunakan.
Yang umum
dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk
menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari
adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan
bagaimana proses terjadinya.
6. Mediumship:
Orang Indigo
mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain
sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali
informasi.
Ruh adalah
gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh).
Ruh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan
yang direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis
(berasal dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang
bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat
makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada
di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.
7. Psikometri:
Bermakna
kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini
dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk
molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya
menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu
peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.
8. Sugesti hipnosis:
Orang Indigo
yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya.
Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa
diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang
Indigo seperti para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka
masih terus berbekas hingga sekarang.
9. Analitik:
Kecerdasan
(IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah
kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar
dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah
kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh
oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan
dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan
kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
10. Telekinetik:
Telekinetik
artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat
dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain
dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar
atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan
benda dengan massa
besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
Ciri-ciri anak berbakat
yang indigo:
Ø Memiliki sensitivitas tinggi.
Ø Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang
berlebihan.
Ø Mudah sekali bosan.
Ø Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis.
Ø Memiliki gaya belajar tertentu.
Ø Mudah frustasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat
membimbingnya.
Ø Suka bereksplorasi.
Ø Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya.
Ø Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain.
Ø Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami
kegagalan.
Ø Apa yang harus dilakukan orangtua:
Ø Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.
Ø Jangan pernah mengecilkan anak.
Ø Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.
Ø Bantu anak untuk berdisiplin.
Ø Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun.
Ø Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada
umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
Ø Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi
diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap
mengada-ada.
Ø Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
INDIGO VS PRESTASI
Seringkali
anak indigo salah dikenali. Mereka kerap dianggap memiliki kelainan prilaku
atau kesulitan belajar. Kesalahan pemahaman ini bisa disebabkan oleh jarangnya
prestasi belajar yang ditunjukkan anak indigo. Seorang anak yang diberkahi
dengan kelebihan indigo sebenarnya merupakan anak dengan tingkat intelegensi
tinggi, bahkan lebih tinggi dari anak normal sebayanya. Tingginya tingkat
intelegensi ini terkadang tidak tampak pada prestasi di sekolah, dan tidak
jarang seorang anak indigo sampai tinggal kelas. Hal ini bisa dipahami setelah
kita mengetahui karakteristik/ciri-ciri anak indigo. Namun, kita pun bisa
melihat banyak juga anak indigo yang memang bisa mencetak prestasi
bintang menyamai anak-anak jenius.
Nah,
lalu dimana letak masalahnya? Kenapa mereka bisa berbeda? Indigo child
kebanyakan malas belajar dan kurang ambisi, bahkan beberapa anak mengeluh
sering sakit kepala karena banyak hal yang mereka tidak mengerti berada di
pikiran mereka.
Ada yang
mengatakan, umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi, walaupun tidak bisa
diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat. Mereka punya kemampuan
berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-hati kalau berhadapan
dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan berpikir mereka dari
usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai dalam alam pikir kita
sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi, terkesan ia banyak
akalnya dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap sebagai anak kecil “sok
tahu” atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang sombonglah karena suka
menganggap lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Bukan
berarti dengan kurang menonjolnya prestasi belajar mereka di sekolah, anak
Indigo tidak mempunyai ’sesuatu yang bisa ditunjukkan’. Pada umumnya mereka
memiliki minat tersendiri. Dampaknya, mereka kurang fokus terhadap bidang yang
tidak mereka sukai sekalipun itu memang harus dijalani, misalnya sekolah. Nah,
sekali mereka mempunyai minat, mereka akan fokus dan mendalaminya. Tak jarang,
mereka pun mampu menghasilkjan prestasi dari bidang yang mereka minati
tersebut, misalnya seni.
Jika
sudah fokus, mereka akan mempunyai tekad yang kuat dan memiliki semangat juang
untuk mendapatkan sesuatu. Dan biasanya, ternyata mereka mampu meraih apa yang
mereka inginkan.
INTUISI MEREKA
Seperti
kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera, tetapi ada juga yang
dinamakan indera keenam. Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu
indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan warna
itu dengan anak-anak indigo yang diketahui memiliki indera keenam?
Indera yang
dimaksud adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus
anak indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan
orang kebanyakan. Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai
kepintaran di atas rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai
intuisi luar biasa tajam.
Dalam
literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis, meditasi dan sebagainya
dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik yang bisa dilihat dan diraba juga
mempunyai tubuh halus yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang berbakat kewaskitaan,
yaitu orang yang extra sensory perception (ESP)-nya berkembang dengan
baik karena tubuh halus itu berbentuk energi sinar berada di bawah empat oktaf
dari kemampuan mata kasat melihat.
Mata kasat
sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu dari ungu sampai merah.
Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna merah termasuk far infra red
ray (FIR) dengan panjang gelombang sekitar 12-6 mikron, frekuensi 60-120
Hz, dan orang awam mengenalnya dengan sebutkan aura. Yaitu, sinar
elektro-magnetik dari tubuh. Sinar elektromagnetik yang memancar dari tubuh
seseorang berbentuk elips mengelilingi tubuh fisik, kualitas warna dan
kepadatannya mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang.
Untuk
mengetahui apa warna sinar elektromagnetik yang dikenal sebagai aura, kini
orang tidak perlu menunggu sampai mempunyai kemampuan ESP yang dikenal juga
dengan istilah “mata ketiga”. Di Jakarta sudah ada mesin foto aura generasi
akhir yang disebut Aura Video Station. Di situ kita bisa melihat secara
langsung di layar monitor energi sinar elektromagnetik atau aura itu bergerak
membentuk selubung dari tubuh fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan emosi
seseorang yang diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo
sementara ini berdasarkan fakta yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai
violet sebagai dominasi dari aktifnya cakra keenam, yang juga disebut cakra “mata
ketiga”.
Berikut ini
kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana kaitan warna itu dengan intuisi
tajam yang menjadikan seseorang berpredikat indigo dengan ketajaman
intuisinya, meski sudah kita bahas sedikit di atas.
Di tubuh halus
manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik diketahui punya pintu-pintu energi.
Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang mendasari energi elektromagnetik
(aura) seseorang dan warna yang tertangkap sebagai pancaran sinar
elektromagnetik itu adalah hasil dominasi keaktifan pintu-pintu energi
tersebut. Pintu-pintu energi itu disebut cakra diambil dari bahasa Sansekerta
yang berarti roda yang berputar.
Dalam
literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang punya pintu-pintu
energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari pintu-pintu besar, sedang,
dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan warna aura adalah
pintu-pintu besar, dan dikenal dengan sebutan cakra-cakra utama yang berjumlah
tujuh dan punya nama dan warna tertentu, serta memberi intensitas energi sendiri-sendiri
pada tiap wilayah kesehatan organ dari tubuh fisik itu sendiri.
Seperti yang
Anda bisa lihat pada gambar di atas, cakra keenam yang berwarna energi indigo
disebut juga nilai yang bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga
kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan
ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti berpikir
cepat.
Sedangkan cakra ketujuh warna energi
violet bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi
energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keillahian.
[Di sini timbul satu pertanyaan;
apakah seseorang yang memiliki aura berwarna ungu otomatis indigo juga?]
Jadi, jelas
bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar
elektromagnetik tubuhnya saja, tapi juga auranya yang hampir seluruhnya
merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang satu itu
yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi berwarna indigo.
Umumnya orang
yang berbakat sebagai indigo sudah tampak sejak lahir, bahkan kenyataan
sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang turun-temurun. Jadi, secara
alami mereka memang punya karunia itu dan ketajaman intuisinya berlainan satu
dengan yang lain. Ada yang sangat peka sampai bisa mempunyai penglihatan
menembus ruang dan waktu, misalnya sambil mengadakan hubungan telepon dia bisa
menebak lawan bicaranya pakai baju warna apa atau sambil ngemil apa, juga
mempunyai penglihatan akan kejadian-kejadian yang lalu atau yang akan datang
dan keahlian seperti ini dimiliki juga oleh orang yang dijuluki paranormal,
meskipun tidak semua paranormal itu indigo.
Tetapi, ada
juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu tempat atau lebih bisa membaca
“pikiran orang”, ada juga yang bisa mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dia
pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga tertentu, menulis, melukis
sampai menjadi ahli tata rambut terkenal dsb.
Ada sebagian
orang yang berubah menjadi indigo child dan memiliki segala kelebihannya
karena terbebas dari suatu penyakit berat atau kecelakaan parah yang biasanya
secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan hidup lagi, tetapi tahu-tahu
bisa kembali sehat normal dan menjalani hidup seolah baru terbebas dari
kematian dan mempunyai kemampuan intuisi tajam, bahkan jadi bisa memunyai
keahlian-keahlian khusus, seperti jadi terapis/ pengobat dengan kemampuan
khusus/tabib tanaman obat dan sebagainya. Wallohu alam.
Caranya tahu INDIGO ??
Untuk
mengetahui seorang anak itu indigo atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan.
Salah satunya melalui foto aura. Caranya, lima jari anak yang diduga indigo
dipasang sensor -semacam scanning- yang dihubungkan dengan komputer. Di
komputer itulah akan tampak apakah auranya tergolong aktif atau tidak.
Jika
tampilan cakra di dahi berwarna nila dan kelihatan aktif (seperti
bergerak-gerak) dan warna di sampingnya dominan nila, maka anak itu positif
indigo. Cara lain untuk menentukan apakah seorang anak itu indigo adalah dengan
melakukan wawancara psikologi terhadap si anak.
Tips
mengasuh anak berciri indigo :
Hargai
keunikan anak
Hindari
kritikan negatif
Jangan
pernah mengecilkan anak
Berikan
rasa aman, nyaman dan dukungan
Bantu
anak untuk berdisiplin
Berikan
mereka kebebasan pilihan tentang apapun
Bebaskan
anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka
tidak ingin jadi pengekor.
Menjelaskan
sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka
tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggapnya mengada-ada.
Jadikan
sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Apa yang harus dilakukan
guru?
Jadilah
pendengar yang baik
Gunakan
pernyataan positif
Sediakan
waktu untuk berdiskusi dengan anak
Saling
berbagi perasaan guru dan anak
Ciptakan
suasa kekeluargaan dalam kelas dengan aturan kelas yang dibuat bersama
Menetapkan
konsekuensi berdasarkan penyebab masalah kegagalan.
TIPE ANAK INDIGO
Ada 4
macam anak indigo (Nancy Tappe, dalam Carrol dan Tober, 1999) :
Humanis
Anak
indigo tipe ini akan bekerja dengan orang banyak. Kecenderungan karir mereka di
masa datang akan menjadi dokter, pengacara, guru, pengusaha, politikus atau
pramuniaga. Perilaku yang menonjol saat ini adalah hiperaktif, sehingga
perhatiannya mudah tersebar. Mereka sangat sosial, ramah, dan memiliki pendapat
yang kokoh.
Konseptual
Anak
indigo tipe ini lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia
ciptakan sendiri. Contoh karir mereka di masa depan adalah sebagai arstiek,
perancang, pilot, astronot, prajurit militer. Perilaku yang menonjol adalah
suka mengontrol perilaku orang lain.
Artis
Anak
indigo tipe ini menyukai pekerjaan di bidang seni. Perilaku yang menonjol
adalah sensitif, dan kreatif. Mereka mampu menunjukkan minat sekaligus dalam 5
atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat mereka terfokus hanya pada satu
bidang saja yang dikuasai secara baik.
Interdimensional.
Anak
indigo tipe ini di masa yang akan datang akan menjadi seorang filsuf, pemuka
agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu mengajarkan
apapun kepada mereka karena mereka sudah mengetahuinya. Benarkah??
KLUB INDIGO
Nah, sangat
disayangkan bukan, diharapkan ada yang mau memelopori dan mendanai untuk
membuat klub khusus supaya mereka bisa menarik manfaat dari karunianya. Tidak
sedikit anak indigo yang kebingungan dengan kemampuannya menjadi
frustrasi dan akhirnya menempuh jalan yang salah dalam mengarungi hidup ini,
seperti terjebak dalam pemakaian narkoba karena ingin menghilangkan apa saja
yang mereka alami dari lingkungannya yang selalu mencemooh dan mengecapnya
sebagai orang miring, anak kacau, aneh, anak pembangkang dan sebagainya.
Mungkin bagi
orang yang tidak mengalami akan terus mencemooh, tetapi penulis yakin di negara
kita banyak orang yang masuk kategori indigo child, bahkan beberapa
orang yang punya nama besar dengan keahliannya yang memadai, seperti seorang
psikiater anak, psikologi, dokter, dosen, guru atau siapa saja yang mau
memikirkan masa depan anak-anak, diharapkan untuk membantu mendirikan klab
khusus untuk anak-anak itu, dan memberi pengarahan yang benar, agar keadaan
anak indigo yang frustrasi tidak menimbulkan kejengkelan, kekacauan
keluarga atau “keaiban keluarga” karena dianggap punya anak cacat, yaitu sakit
jiwa yang sungguh memalukan.
Di Amerika,
anak jenius tersebut langsung ditangani dan diangkat jadi aset negara. Bahkan,
ada sekolah-sekolah atau perkumpulan khusus untuk orang dengan bakat itu.
Tetapi, di Indonesia perhatian untuk anak jenius saja masih tanda tanya,
apalagi untuk anak indigo yang sering dicemooh “ada-ada saja”.
Jangan menutup
kemungkinan bahwa mereka semua bisa berguna bagi kepentingan umum dengan
bakat-bakatnya. Setahu penulis untuk orang dewasa di Jakarta sudah ada klub
metafisika yang mengadakan kegiatan berkumpul untuk berdiskusi di kalangan
mereka sesama anggota dan diadakan sebulan sekali bertempat di suatu hotel di
bilangan Jakarta Selatan, tetapi untuk anak sampai remaja sangat diharapkan dan
dinantikan terwujudnya klab tersebut. Oke, siapa yang mau memulainya? Ditunggu
lho!